LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR - (REAKSI-REAKSI KIMIA)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1       Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu reaksi kimia antar senyawa yang melibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi suatu ikatan dimana senyawa pereaksi menghasilkan senyawa baru (produk). Ciri-ciri reaksi kimia adalah terbentuknya endapan, terbentuknya gas, terjadinya perubahan warna, dan terjadinya perubahan suhu/temperatur.
            Persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi. Jika pereaksi bergabung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta produk reaksi. Dalam penulisan persamaan reaksi, harus diketahui dengan benar rumus pereaksi dan rumus produk reaksi, sebelum reaksi disetarakan. Macam-macam reaksi kimia yaitu reaksi sintesis (pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya), reaksi metatesis (pertukaran antar senyawa), reaksi penetralan (reaksi asam-basa) dan redoks (Achmad,2001).
            Reaksi kimia berlangsung atau terjadi dimana-mana. Pada mesin mobil, gasolin dibakar untuk menyuplai energi untuk menggerakan mobil, menyalakan air, menghidupkan radio. Reaksi-reaksi kimia didalam tubuh kita, menyediakan energi untuk menggerakkan otot-otot kita. Di dalam reaksi kimia terjadi pada daun tumbuhan untuk mengubah CO2 (karbon dioksida) dan air menjadi karbonhidrat. Sebagian reaksi kimia melibatkan proses kehilangan dan penangkapan energi. Laju reaksi di ukur dengan mengamati laju reaktan, dalam perubahan kimia zat yang di reaksikan menjadi zat baru yang memiliki komposisi yang berbeda dan sifat yang berbeda. Sifat-sifat yang baru meliputi perubahan warna, perubahan suhu, dan terbentuk nya gelembung atau suatu padatan. Reaksi reaksi kimia selalu meliputi perubahan kimia, karena atom dari zat yang membentuk kombinasi baru memiliki sifat yang baru (Timberlake, 2004).
            Reaksi-reaksi dasar melibatkan pemisahan, pertukaran, pemisahan dan penggabungan. Dalam reaksi pemisahan, yaitu suatu campuran bahan akan terpisah menjadi dua atau lebih zat lain hasil dari reaksi ini haruslah elemen atau campuran biasanya salah satu produknya adalah gas dan air. Dalam reaksi pertukaran, suatu zat kimia memindahkan suatu zat lainnya dalam reaksi pemisah tunggal atau dua pasangan zat jika dalam reaksi pemindahan rangkap. Reaksi reduksi-oksidasi adalah sangat penting dalam kimia. Reaksi itu terjadi dalam proses proses yang berbeda, mencakup produksi dalam reaksi-reaksi yang berbeda, mencakup produksi besi, pembakaran minyak dan pertakaran  baterai juga tergantung pada reaksi redoks. Satu konsep penting yang mendasari semuanya bahwa reaksi ini selalu terjadi secara berpasangan. Jika suatu reaksi oksidasi terjadi, suatu reaksi reduksi juga terjadi pada saat bersamaan.

2.2       Pengertian Stoikiometri
Stokiometri adalah cabang ilmu kimia yang membahas hubungan bobot antar unsur unsur senyawa dalam reaksi kimia, adapun metode yang di gunakan untuk mnyatakan banyaknya zat terlarut dalam larutan. Perhitungan stokiometri yang melibatkan larutan adalah bobot molekul dan bobot rumus serta bobot ekivalen. Tentu saja perhitungan stokiometri dapat dilakukan dengan baik dengan mol ataupun ekivalen dan maupun yang digunakan hasil haruslah sama.
Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan yang terjadi adalah bukti terjadinya reaksi kimia. Dalam ilmu kimia, reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dapat berupa perubahan warna, adanya gas, terjadinya panas, terjadinya endapan dan sebagainya Reaksi kimia secara umum terbagi menjadi 2,  yaitu reaksi kimia asam-basa dan reaksi kimia redoks. Pada reaksi redoks terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi), sedangkan pada perubahan asam-basa tidak ada perubahan biloks. Keduanya ini tergolong dalam 4 tipe reaksi (Day,2001).
1.                  Reaksi Sintetis
Reaksi dimana dua atau lebih zat tunggal dalam suatu reaksi kimia (kombinasi komposisi).
Unsur + unsur = senyawa. Misal: Fe + S = FeS
Senyawa + senyawa = senyawa yang lebih kompleks. 
2.                  Reaksi Dekomposisi
Reaksi yang menghasilkan dua atau lebih zat yang terbentuk dari suatu zat tunggal. Senyawa dua atau lebih zat yang lebih sederhana.
3.                  Reaksi Penggantian Tunggal
Reaksi di mana suatu unsur menggantikan unsur yang lain.
4.                Reaksi Penggantian Ganda
Reaksi di mana ion-ion positif dari dua senyawa dipertukarkan. Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menuliskan suatu persamaan. Kimia berimbang yang merupakan pernyataan kuantitatif maupun kuatitatif mengenai pereaksi yang terlihat (Keenan, 1992).
Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati 3 macam perubahan, yaitu:
a.                     Perubahan sifat
b.                    Perubahan susunan
c.                     Perubahan energi

2.2.1        Hukum - Hukum Dasar Kimia
1.                    Hukum Lavoiser (hukum kekekalan massa).
2.                    Lavoiser menyatakan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang di sebut hukum kekekalan massa “dalam sistem tertutup“ massa zat sebelum dan sesudah adalah sama.
3.                    Hukum Proust (hukum perbandingan tetap).
4.                    Hukum Proust menyimpulkan bahwa “perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa adalah tetap“
5.                    Hukum Dalton (hukum kelipatan berganda )
6.                    Yaitu berkaitan dengan pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa.

2.2.2        Jenis-Jenis Reaksi Kimia
a.                   Pembakaran
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung pksigen sederhana. Contohnya:
CO2H2O dan SO4
3H8+5O2 3CO2+4h2O
2C6H14O4 + 15O212CO2+14H2O
b.                  Penggabungan
Penggabungan yaitu suatu unsur kimia dimana sebuah zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa). Contohnya:
2H2O + O22H2O
CO + 2H2CH3OH
c.                   Penguraian
Penguraian yaitu suatu reaksi dimana suatu zat dipecahkan menjadi zat zat yang lebih sederhana. Contohnya:
2H9­ 2O 4Ag+O2
d.      Penggantian
Penggantian yaitu suatu reaksi kimia dimana suatu /sebuah unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa. Contohnya:
Cu + 2Ag+cu2++2Ag







BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1              Alat dan Bahan
3.1.1        Alat-Alat
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung
3.      Pipet volume
4.      Filler (bola penghisap )

3.1.2        Bahan-Bahan
1.      Lempengan Zn secukupnya
2.      Laruran H2SO4 0.1 m 5 ml
3.      Larutan K2Cr2O4 0.1 M 5ml
4.      Larutan K2Cr2O7 0.1 M 5ml
5.      Larutan Pb(N03)2 0.1 M 5ml
6.      Larutan NaOH 0.1M 5ml
7.      Larutan HCl 0.1 M 5 ml
8.      Air suling secukupnya

3.2              Cara Kerja
1.      Reaksi yang menghasilkan endapan
       a.       2 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2ml larutan K2Cr2O7 0,1M di dalam tabung reaksi.
         b.      Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7 dengan larutan NaOH 0,1 M.

2.      Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
        a.         2 ml larutan H2SO4 pekat ditambahkan dengan larutan NaOH 0,1 M 2 ml di dalamn tabung.
        b.        Cara kerja di atas di ulangi dengan menggantikan H2SO4 pekat dengan larutan HCl 0,1 M.

3.        Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.         2 ml larutan K2Cr2O4 0,1 M ditambahkan dengan 2 ml larutan HCl 0,1 M di masukkan ke dalam tabung reaksi.
b.        Cara kerja di atas di ulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O4 0,1 M dan HCl 0,1 M dengan NaOH.

4.        Reaksi yang menghasilkan gas
2 ml HCl 0,1 M di tambahkan dengan secuil lempengan Zn pada tabung reaksi. Diamati terjadinya gelembung.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2001. Reaksi reaksi kimia. Bandung: Citra Aditia Bali.
Chang, R. 2003. Kimia Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Day. 2003. Kimia Untuk Universitas Jilid 3.  Jakarta: Bina Karya.
Gebelin. 2003. Reaksi Kimia. Jakarta: Phibeta.
Keenan. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Bandung: Erlangga.
Timberlake. 2004. Reaksi Reaksi Kimia. Bandung: Cintra Aditya Bakti.


LAMPIRAN II
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN

1.           Dalam reaksi – reaksi di atas warna yang tergolong reaksi sintosa dan mana yang tergolong reaksi analisa.
2.           Mengapa logam Na dan air menghasilkan endapan ?
3.           Pada percobaan di atas mana yang merupakan reaksi reversible daan irreversible ?

Jawab:
1.             Reaksi Sintosa
a.       H2SO4 + NaOH→NaSO4 + H2O
b.      HCl+ NaOH→NaCl + H2O
c.       Zn + 2 HCl ZnCl + 2H+
Reaksi Analisa
a.         Pb(NO3)2+NaOH→NaNO3 + Pb(OH)2
b.        Pb(N03)2+ K2Cr2O7→KNO3 + PbCr2O7
c.         K2Cr2O4+ HCl→H2 Cr2O4
d.        K2Cr2O7+ NaOH→Na2Cr2O7+KOH
2.             Karena reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar.
3.             Reaksi Reverrsible
a.       Pb(NO3)2 ­+ K2Cr2O7→KNO3 + PbCr2O4
b.      Pb(NO3)2+NaOH→NaNO3+ Pb(OH)2
c.       K2Cr2O4 + HCl→H2Cr2O4+ KCl
d.      K2Cr2O7 + NaOH→Na2Cr2O7+ KOH
Reaksi Irreversible
a.       H2SO4+NaOH→Na2SO4 + H2O
b.      HCl + NaOH→NaCl + H2O

c.       Zn + 2 HCl→ZnCl2 + 2H+
SHARE

Abie L

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

2 comments: