LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR - HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hukum kimia adalah suatu keteraturan dalam ilmu kimia yang berlaku secara umum. Hukum-hukum kimia harus dipahami karena merupakan dasar untuk mempelajari kimia baik secara kuantitatif seperti keterkaitan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia maupun secara kuantitatif  seperti pembentuk atau penentuan jenis zat (Keenan, 1999).
2.1       Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)
“Massa zat-zat sesudah reaksi dan sebelum reaksi adalah sama” pada tahun 1989 seorang ahli kimia dari Prancis yang bernama Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794) melakukan percobaan yaitu memanaskan logam raksa dengan gas oksigen dalam tabung tertutup. Contohnya:
Hydrogen + oksigen ------> hydrogen dioksida
         (4 gram)     (32 gram)        36 gramont
(Prasetiawan, 2009)
2.2       Hukum Perbandingan (Hukum Proust)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa adalah tetap” pada tahun 1799 Josips Lovis Proust (1754-1826) melakukan eksperimen terhadap berbagai senyawa. Diperoleh fakta bahwa susunan dan perbandingan jumlah unsur-unsur yang berbentuk senyawa tentunya tidak tergantung dari mana senyawa tersebut berasal maupun bagaimana cara memperoleh senyawa tersebut. Keuntungan dari hukum proust, bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut maka unsur lamanya dapat ketahui. Contohnya: pada senyawa NH3                                                           = massa : massa H
                                                      = 1 Ar N : 3 Ar H
                                                      = 1 (14) : 3 (1)
                                                      = 14 : 3
Proust juga menemukan gula anggur yang kemudian dikenal sebagai glukosa (Tupamahu, 2001)
2.3       Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Hukum Dalton berbunyi “bila dua buah unsur berbentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat atau sederhana”.
Pada abad ke-19 John Dalton (1766-1844) mengamati dua senyawa berbeda yang tersusun dari unsure yang sama yaitu CO dan CO2 menurut Dalton bila massa karbon dalam CO dan CO2 sama, maka massa oksigen dalam CO dan CO2 mempunyai perbandingan 1:2 (perbandingan merupakan bilangan bulat dan sederhana). Contohnya: Bila unsur nitrogen dan oksigen di senyawakan dapat berbentuk NO, dimana N:O = 14:16 = 7:8 dan NO2 dimana massa  adalah N:O =14:32 =7:16
2.4       Hukum-Hukum Gas
Untuk gas ialah berlaku persamaan PV = nRT, dimana :
P  = tekanan
V  = volume gas
n   = mol gas
R  = tetapan gas
T  = suhu mutlak
a.         Hukum Boyle
Diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 sehingga memperoleh:
P1.V1 = P2.V2................................ (2.1)

b.        Hukum Gay-Lussac
Volume gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi bila di ukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Jadi untuk P1 = P2  dan T1 =  T2  berlaku:

V1/V2 = n1/n2....................................(2.2)


c.         Hukum Boyle–Gay Lussac
Hukum ini adalah hukum perluasan hukum yang terdahulu yaitu:

P1V1/T1  =  P2V2/T2..................................... (2.3)
d.        Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Pada pernyataan ini diketahui bahwa pada keadaan SFP (0°C, 1 atm). 1 mol setiap gas volumenya 22,415 liter. Volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Pada tahun 1811 Amadio Avogadro (1778-1856) mengajukan hipotesis sebagai hukum Avogadro (Isnardianti, 2004).
2.6       Hukum Kekekalan  Massa (hukum lavoiser)
Lavoiser mengamati tentang perubahan–perubahan didalam dan dia mengajukan pendapat kekekalan massa “dalam sebuah reaksi massa zat-zat sebelum reaksi sama yang dikenal dengan hukum dengan massa zat sesudah bereaksi” hal ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada massa yang hilang Selama reaksi berlangsung.

2.7              Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau Hukum Proust. (Diambil dari mana kimiawan Prancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan bahwa “Suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tetap sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tepat”. Misalnya 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen. Bersama dengan hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton). Hukum perbandingan tetap adalah hukum dasar stoikiometri.
2.8       Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
            “Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas–gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Pada reaksi zat yang wujudnya gas, perbandingan koefisien reaksi ekivalen dengan perbandingan volume jika reaksi tersebut dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama.
2.9       Hukum Charles
Dalam teori dinamika dan kimia fisik, Hukum Charles adalah hukum gas ideal pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa “Pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap temperatur nya (dalam Kelvin)”.
Secara sistematis Hukum Charles dapat ditulis sebagai berikut:
V/T = k ......................................(2.4)
Dengan:
                V  = volume gas (m3)
                            T   = temperatur
                            k   = konstanta


2.10     Konsep mol
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengunakan sesuatu untuk menyebutkan bilangan yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebgai contoh satuan lusin digunakan untuk menyebutkan benda yang jumlahnya 12 buah.1 lusin= 2 buah, maka 2 lusin=24 buah
Satuan jumlah zat dengan ilmu kimia disebut mol, satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel 12 gram C-12, yaitu 6,02×10 partikel. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan Avogadro. Partikel zat berupa atom, molekul, atau ion (Ralp, 1989).

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1       Alat dan Bahan
3.1.1    Alat – alat
1.      Erlenmeyer 250 mL 1 buah
2.      Sumbat karet 1 buah
3.      Tabung reaksi kecil 1 buah
4.      Tabung reaksi praktis 1 buah
5.      Magnet U/Magnet biasa 1 buah
6.      Cawan Porselin 1 buah
7.      Lampu spritus 1 buah

3.1.2    Bahan – bahan
1.      Larutan KI, Pb(NO3)2 0,1 M 5 mL
2.      Serbuk besi dan serbuk belerang
3.      Larutan NaCl 0,5 M 5 mL

3.2              Cara Kerja
a.                   Hukum Lavoisier :
1.                  5 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi kecil. Pada Erlenmeyer dimasukkan 10 ml larutan NaCl 0,1 M. Dimasukkan Pb(NO3)2 tersebut dengan hati–hati ke dalam Erlenmeyer tersebut. Ditimbang labu Erlenmeyer beserta isinya dan dicatat massanya.
2.                  Dimiringkan labu Erlenmeyer sehingga kedua larutan tercampur dan bereaksi. Diamati perubahan yang terjadi.
3.                  Ditimbang lagi labu Erlenmeyer dan isinya dan dicatat massanya.
4.                  Diulangi cara kerja tersebut di atas dengan menggantikan larutan NaCl 0,5M dengan larutan KI 0,1 M.

b.                  Hukum Proust :
1.                  Diambil serbuk belerang sebanyak 2 gram dan dimsukkan ke dalam cawan porselin, kemudian dimasukkan serbuk besi sebanyak 5 gram. Kemudian campuran itu diaduk sampai merata.
2.                  Dipanaskan campuran tersebut dan diperhatikan apa yang terjadi. Dengan menggunakan magnet, diambil serbuk besi yang tidak bereaksi, ditimbang berat serbuk besi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Isnardianti, Maffuantum. 2004. Kimia 1. Solo: Solo Press.
Keenan Kleinfelter Wood, A. 1999. Kimia Universitas. Edisi: 6. Jakarta:
Erlangga.
Prasetiawan, Widi. 2009. Hukum Kekekalan Massa. Jakarta: Cerdas Perkasa.
Ralp. H, Petrucci. 1989. Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Tupamahu. 2001. Kimia Dasar.  Bandung: PT. Citra Aditia Bakti.

LAMPIRAN II
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN

1.                  Berapa mol FeS yang terjadi pada percobaan diatas?
            Jawab:
            Diketahui      :    Fe   = 2 gram
                                      S     = 5 gram
                                      Berat total (Fe + S) = 2 + 5 = 7 gram
            Ditanya         :    mol Fe
            Jawab           :    mol Fe   =  
                                                    =  
                                                    = 0,079 mol

2.                  Berapa gram H2O yang diperroleh apabila 100 gram H2 dan 100 gram O2 di teteskan hingga membentuk air dengan reaksi:
2 H2 + O2  2 H2O
            Jawab:      n H2 =  =  = 50 mol
                            n O2 =  = = 3,125 mol
                            2 H2 + O2  2 H2O
                            50     3,125
                            R=
Jadi, gr H2O    = O : Mr
                        = 6,25 : 1,8
                        = 112,2 gram

LAMPIRAN III
GAMBAR ALAT-ALAT

Gambar dan Nama Alat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz0wOdbgZOeQ99e5-jSao58aI_bdHUHqQn3mYttJ2bBnCuLnGp027XjLJLk3rxPewo1OKV5hhjJc7oRIhPdjqTJrSfsXi_0stVzz_t8LP_jhocPPX8xKy_0fSO152piHrmhJKUiYx03opK/s1600/cawan.jpg
Cawan porselin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJP4mOA8BYV5NJZ4hD8S9aKONH0nMfWPEdOS6D0Bxgm1V42K16QjHWx4rGER5rrDX48UQoh_pxl6mNTtrs1auu6e94bRjYP6v2Fp8KlQPyYmvfdvzPuMNd9Zb7Cp9IJX1_LK07Rz0R-Ag/s1600/tabung+re.jpg
Tabung reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKLHbHnZMfii8g2KcVW85SuUkBcf3yo812OP3qeLHDXuxaKtXbscvdNa4dpITzf6_ygKVZ01gQtFZCCH7r5MGxXbY-xCddnZkzSG4jfGDzY1gTpFiGU6X4ZWRDUWhZ2YgnYeCFSK3d5ihb/s1600/spirtus.jpg
Lampu spiritus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPGyh-RspXWQNJWd6LNjTJfoC0Z8CSQSqgE1WgXLthf672huwS9CwejogmYR9xwyl-kV8vRUYDcMyXibKSslTxisJ3Fx1N1YtbtWoa7d8m4s37JBJvZjhgsQuLlu1eqzmEywbI7MNw5n1Y/s1600/pipet+ukur.jpg
Pipet volume
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzawaP6zWO1DyRopV_7bynXpwtkIMc-W3UZD4OILtOZJ-PECDSJEkV7P6O-PQWNa7yBsbhM56BmKDeWjnb_QtTT9jDdqBGKOr_shWr0-i3wXWu6wd46DKfyxsMod0CdCnFpqFv8u7Di1wE/s1600/kawat+kasa.jpg
Kawat kasa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit8w6Xwv4ZnRU97vP0ZkTf6uaSaTZVHzm6h1QYcoQqPrhZzIQbtsOxzshuqAZcUM_BTAP1pdvHL2lttPOR9jAt5fpmG5oXKA6JyJO1lzDxxHKkfXAqouNIXiwVEns2XPIK9s3Bf8yFuMEy/s1600/bola+hisap.jpg
Bola penghisap
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGgBjvCRKa1EISLIcFzJw-3-HGywLMNFxgV217lc_ydYz9catYrLwPibWtyjV3XaAFeIkeyyIs5CRfW00cr8H4BNQ5iq5U9TAK19MEKgZO6lIaJjQOL-IYtehgSNzdYwOvJNkvXzZqtVL3/s1600/neraca.jpg
Naraca digital
Rak tabunghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_6MzRMBLekFsmyTNSyuHL9CLOSM7e9KgafLx5L53GxeyheNeEemk1qI4z2lA1bJHKAQLbZtuagDoBJ_QoOeQAHkZNKKk_fIfpCj0Adn7yP-vaFPgYKFOA_Yug_rVO313xZC6c4DogkMd/s1600/rak.jpg


       Berikut ini juga saya lampirkan beberapa laporan lainnya yang mungkin akan sangat bermanfaat bagi anda semua.

Laporan KIMIA DASAR lainnya :

Laporan Kimia Organik :

Laporan Kimia Analisa :

Laporan Fisika Dasar :

Laporan Kimia Fisika :

SHARE

Abie L

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment