LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KECEPATAN REAKSI


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Keepatan Reaksi
            Kecepatan reaksi atau kinetika kimia merupakan pengkajian laju dan mekanisme reaksi kimia. Besi lebih cepat berkarat dalam udara lembab daripada dalam udara kering, makanan lebih cepat membusuk bila tidak didinginkan, kulit (bule) lebih cepat menjadi gelap dalam musim panas daripada musim dingin. Ini merupakan tiga contoh yang lazim dari perubahan kimia yang kompleks dengan laju reaksi yang beraneka menurut kondisi reaksi.
            Yang lebih mendasar daripada sekedar laju suatu reaksi adalah bagaimana perubahan kimia itu berlangsung. Untuk memahami ini akan dipelajari perubahan yang dialami atom, molekul radikal dan ion ketika mereka diubah  dari pereaksi ke produk. Untuk suatu reaksi tertentu, penjumlahan tahap-tahap ini disebut mekanisme reaksi (Keenan, 1998).
            Laju reaksi didefenisikan sebagai perubahan konsentrasi persatuan waktu. laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu. laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi (Chang, 2006).
2.2       Orde Reaksi
            Orde suatu reaksi adalah jumlah pangkat faktor konsentrasi dalam hukum laju bentuk differensial. Pada umumnya orde reaksi merupakan bilangan bulat dan kecil, namun dalam beberapa hal dapat berupa bilangan pecahan atau nol. Orde reaksi terhadap suatu zat tertentu tidak sama dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri reaksi. Harga n memberikan orde reaksi jika n = 0, maka laju reaksinya disebut orde nol terhadap X. Hal ini berarti bahwa perubahan konsentrasi X tidak berpengaruh pada laju reaksi (Petrucci, 1987).
            Orde reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dan konsentrasi komponen itu, dalam hukum laju. Contohnya, reaksi dengan hukum laju dalam persamaan v = k [A] [B] merupakan orde pertama dalam A dan juga orde pertama dalam B.
            Orde keseluruhan reaksi merupakan penjumlahan orde semua komponennya. Jadi secara keseluruhan hukum laju dalam persamaan v = k [A] [B] adalah orde kedua (Atkins, 1997).
2.3       Jenis-Jenis Orde Reaksi
            Beberapa macam orde reaksi diuraikan sebagai berikut.
1.                  Orde nol
            Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.
2.                  Orde satu
            Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Misalkan konsentrasi pereaksi itu dapat dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.
3.                  Orde dua
            Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu dilipat tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar (Utiya Azizah, 2004).
2.4       Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
            Dalam laju reaksi atau kecepatan reaksi ada beberapa fakor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut, yaitu :
1.                  Konsnetrasi
            Suatu zat yang bereaksi mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat yang konsentrasinya besar mengansung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan sering bertumbukan dibandingkan dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemudian terjadinya reaksi semakin besar (Utami, 2009).
2.                  Suhu
            Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu, energi kinetik pertikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan. Berdasarkan teori tumbukan, reaksi terjadi bila molekul bertumbukan dengan energi yang cukup besar disebut energi aktivasi.
3.                  Luas permukaan
            Luas permukaan mempengaruhi laju reaksi karena semakin luas permukaan zat akan semakin banyak bagian yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan zat dan semakin keci ukuran partikel zatmaka meskipun akan semakin cepat (Oxtoby, 2001).
4.                  Katalis
            Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi (Utami, 2009).
            Kehadiran katalis dalam suatu reaksi dapat memberikan mekanisme alternatif untuk menghasilkan hasil reaksi dengan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis. Energi pengaktifan yang lebih rendah menunjukkan bahwa jumlah bagian dari molekul-molekul yang memiliki energi kinetik cukup untuk bereaksi jumlahnya lebih banyak. Jadi kehadiran katalis adalah meningkatkan adanya tumbukan yang efektif, yang berarti juga memperbesar laju reaksi (Supardi, 2008).
5.                  Tekanan
            Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalm wujud gas. Kecepatan dari reaksi tersebut juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dan dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
6.                  Sifat zat
            Pengaruh zat pada sifat kecepatan reaksi tergantung dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
a)      Massa molekul relatif ( Mr )
            Senyawa dengan Mr yang kecil laju reaksinya akan lebih cepat dibanding   senyawa Mr yang besar.
b)      Wujud Zat
Kecepatan reaksi wujud gas lebih cepat dibanding cair, dan wujud cair lebih cepat dibanding padat.
c)      Bentuk ion
Kecepatan reaksi bentuk ion lebih cepat dibanding molekul yang tidak terionisasi.
(Tetty Afianty, 2012)
2.5       Ciri-ciri Terdapat Reaksi Kimia
            Kebanyakan reaksi – reaksi kimia dapat diketahui dari peristiwa yang sering menyertai yang disebut ciri – ciri reaksi kimia. Ciri – ciri adanya reaksi kimia atau syarat – syarat reaksi itu berlangsung yaitu :
1.                  Perubahan warna
            Contoh reaksi yang disertai perubahan warna, antara lain larutan kalium permanganat yang berwarna merah – ungu akan berubah menjadi bening atau merah muda jika ditetesi dengan asam sulfat.
2.                  Terjadi endapan
            Contoh reaksi yang menghasilkan endapan yaitu larutan perak nitrat ditambah natrium klorida akan menghasilkan endapa putih.
3.                  Terbentuk gas
            Contoh reaksi yang menghasilkan gas yaitu besi atau seng ditambah larutan asam klorida akan menghasilkan gas hidrogen.
4.                  Perubahan suhu
            Contoh reaksi yang disertai perubahan suhu , antara lain Barium hidroksida + Ammonium klorida akan menyebabkan penurunan suhu.
            Beberapa reaksi kimia dapat menghasilkan dua atau lebih perubahan yang terjadi secara bersamaan. Misalnya ada reaksi yang menghasilkan gas, perubahan temperatur dan ada yang menghasilkan warna sekaligus terjadinya endapan (Dian Wuri Astuti, 2009).



























BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1            Alat dan Bahan
3.1.1    Alat
1.         Tabung reaksi buah
2.         Stopwatch
3.         Pipet ukur
4.         Bola penghisap
5.         Rak Tabung
6.         Aluminium foil
7.         Gelas kimia
8.         Sendok (spatula)
3.1.2    Bahan-bahan
1.         Lempeng Zn, paku, serbuk besi
2.         Larutan HCl 1M
3.         Larutan H2SO4
3.2       Cara Kerja
3.2.1    Bentuk Zat yang Bereaksi
            Diisi tiga tabung reaksi dengan HCl masing-masing 2 ml. Pada saat yang bersamaan tabung pertama diisi dengan paku, tabung kedu diisi dengan lempengan Zn dan tabung ketiga dengan serbuk besi. Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat waktu terjadinya perubahan tersebut.

3.2.2    Perbedaan Jenis Zat yang Bereaksi
            Cara kerja yang sama dengan percobaan pertama, hanya saja HCl digantikan dengan H2SO4. Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat waktu terjadinya perubahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Dian Wuri Astuti. 2009. Cepat Tuntas Kuasai Kimia unutk SMP. Jakarta: Galang Press Media Utama
Keenan, dkk. 1998. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Oxtoby, David, dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta:   Erlangga
P.W. Atkins. 1997. Kimia Fisika Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Supardi, dkk. 2008. Kimia Dasar II. Semarang: PT. UNNES Press
Utami Budi, dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam.      Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Utiya Azizah. 2004. Laju Reaksi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
















LAMPIRAN II
TUGAS DAN JAWABAN
Tugas :
1.      Tuliskan rumus molekul reaksi !
2.      Mengapa terjadi perubahan warna pada reaksi ?
3.      Sebutkan endapan apa yang terjadi pada percobaan !
4.      Jelaskan mengapa warna setelah reaksi terjadi perubahan !

Jawab :
1.      Rumus molekul reaksi yaitu :
HCl                                              H2SO4

H­­―Cl                                         O      O



                                                         S
                                                     H    H

2.      Pada percobaan tersebut tidak ditemukan adanya peubahan warna.
3.      Endapan yang terbentuk ialah endapan serbuk besi.
4.      Tidak ada ditemukan perubahan warna.


LAMPIRAN III
GAMBAR
No
Nama / Gambar Alat
Fungsi
1
Tabung reaksi
mhtml:file://C:\Users\TOSHIBA\Documents\Alat-alat%20Kimia%20dan%20Fungsinya%20_%20waroe%20ku.mht!https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJP4mOA8BYV5NJZ4hD8S9aKONH0nMfWPEdOS6D0Bxgm1V42K16QjHWx4rGER5rrDX48UQoh_pxl6mNTtrs1auu6e94bRjYP6v2Fp8KlQPyYmvfdvzPuMNd9Zb7Cp9IJX1_LK07Rz0R-Ag/s1600/tabung+re.jpg
Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
2
Pipet
Mengukur volume larutan
3
Rak tabung
clip_image051
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi.
4
Stop watch
Untuk mengukur waktu.
5

Bola penghisap
Untuk menghisap cairan
6
Gelas kimia
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan
7
Aluminium foil
Untuk membungkus/ menutup bahan
8
Spatula
Untuk mengambil bahan-bahan yang berbentuk padatan seperti kristal

SHARE

Abie L

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment